Sabtu, 26 Maret 2011

Selamat Tinggal Pluto

     Mulai Kamis (24/08/2006) jangan pernah terpeleset mengucapkan planet Pluto. Karena sejak hari itu, Pluto sudah tidak lagi berhak menyandang predikat sebagai planet. Sidang Umum Himpunan Astronomi Internasional (International Astronomical Union/IAU) ke-26 di Praha, Republik Ceko, yang berakhir 25 Agustus 2006, menghasilkan keputusan bersejarah dalam dunia astronomi dengan mengeluarkan Pluto dari daftar planet-planet di tata surya kita. Mulai saat itu, anggota tata surya hanya terdiri atas delapan planet, yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
     Keputusan mengeluarkan Pluto merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet. Sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga syarat, yaitu mengorbit Matahari, berukuran cukup besar, sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan "bersih" (tidak ada benda langit lain di orbit tersebut). Definisi tersebut merupakan definisi universal pertama tentang planet sejak istilah planet dikenal di kalangan astronom. 
     Berdasarkan definisi baru tersebut, Pluto tidak berhak menyandang nama planet karena tidak memenuhi syarat yang ketiga. Orbit Pluto memotong orbit planet Neptunus sehingga dalam perjalanannya mengelilingi Matahari, Pluto kadang berada lebih dekat dengan Matahari dibandingkan Neptunus. Pluto kemudian masuk dalam keluarga baru yang disebut planet kerdil atau planet katai (dwarf planets). Keluarga ini beranggotakan Pluto dan benda-benda langit lain di tata surya yang mirip dengan Pluto, termasuk di dalamnya asteroid terbesar Ceres, satelit Pluto, Charon, dan beberapa benda langit lain yang baru saja ditemukan. 




Sumber: Dikutip seperlunya dari Kompas, 27 Agustus 2006.