Kamis, 20 Desember 2012

Ini Bukan Salahku

Setiap kali kamu membuat keputusan, kamu harus siap dengan risiko masalah yang mungkin timbul. Mustahil kamu bisa yakin seratus persen segalanya bakal berlangsung sesuai rencana. Suatu kejadian yang menimpa seseorang bisa mengacaukan segalanya. Atau mungkin muncul masalah lain yang lebih serius dan membutuhkan perhatian dengan segera.
     Kadang-kadang kamu akan gagal. Kita semua pernah mengalaminya. Jangan biarkan hal itu menyebabkan kamu berhenti berusaha memecahkan masalah pada waktu-waktu mendatang.
     Nggak ada manusia yang sempurna. Kebanyakan orang menyadari hal itu, tapi hanya sedikit yang mau mengakui kesalahannya kalau dia gagal. Sebagian ingin memaksakan kesalahan kepada orang lain karena banyak orang yang berpikir bahwa kegagalan sama dengan ketidakcakapan. Itu nggak benar. Setiap pribadi sukses di muka bumi ini pernah gagal. Babe Ruth adalah salah seorang pemukul home run terhebat yang pernah ada di muka bumi ini. Dia melakukan 714 pukulan home run. Dia juga melakukan strike out (pukulan yang gagal) sebanyak 1.330 kali, salah satu rekor total strike out tertinggi dalam sejarah. Apakah Babe seorang pecundang? Tidak. Dia sering kali gagal melakukan pukulan, tapi dia masih menjadi pemain bisbol yang jempolan. Demikian juga, kamu mungkin gagal dalam beberapa hal dan masih bisa menjadi orang sukses.
     Ada perbedaan mencolok antara gagal dan menjadi pecundang. Orang-orang sukses meraih kesuksesan karena mereka memiliki kepercayaan diri, menetapkan sasaran yang bisa dicapai, dan memiliki keberanian untuk tetap mencoba. Yang paling penting, mereka nggak menyalahkan orang lain. Alih-alih, mereka mengevaluasi kesalahan dan membuat perubahan yang diperlukan. Lalu mereka mencoba dan mencoba lagi.
     Memiliki keberanian untuk membuat keputusan sendiri adalah suatu tanda kedewasaan. Prestasi dalam segala hal-di sekolah, di rumah, persahabatan, karier-adalah buah dari kerja ekstra-keras dan belajar dari kesalahan yang pernah kamu buat. Kalau kamu membuat suatu keputusan dan segalanya nggak berjalan sesuai dengan yang kamu rencanakan, tanyai dirimu dua hal yang sangan penting. Pertanyaan pertama adalah "Apa penyebab kegagalan rencana ini?" Pertanyaan kedua adalah "Apa yang seharusnya kulakukan?"
     Cermati perilakumu sendiri; jangan menuding dan menyalahkan orang lain atas apa yang telah terjadi. Mungkin kamu nggak cukup mengerti masalah yang kamu hadapi, atau mungkin masalah tersebut lebih kompleks dari yang kamu kira. Mungkin kamu terlalu bergantung pada perkiraanmu tentang apa yang mungkin dilakukan orang lain. Mungkin opsi yang kamu gali nggak cukup banyak. Pokoknya, ingat: Suatu kegagalan memberimu kesempatan untuk meningkatkan diri di masa-masa mendatang. Itu nggak menjadikanmu seorang pecundang.

Sumber: Buku 'I love Me'

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar